Kegiatan
dan Aktivitas
Selain mengatur usaha-usaha internasional untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular, seperti SARS , malaria , tuberkulosis , flu babi dan AIDS , WHO juga mensponsori program-program yang bertujuan mencegah dan mengobati penyakit-penyakit seperti contoh-contoh tadi.
Selain mengatur usaha-usaha internasional untuk mengendalikan penyebaran penyakit menular, seperti SARS , malaria , tuberkulosis , flu babi dan AIDS , WHO juga mensponsori program-program yang bertujuan mencegah dan mengobati penyakit-penyakit seperti contoh-contoh tadi.
WHO mendukung perkembangan
dan distribusi vaksin yang aman dan efektif, diagnosa penyakit dan
kelainan, dan obat-obatan. Setelah sekitar dua dekade (dua puluhan
tahun) melawan variola , pada 1980 WHO menyatakan musnahnya penyakit
cacar (variola) — penyakit pertama dalam sejarah yang dimusnahkan
dengan usaha manusia.

WHO menargetkan untuk memusnahkan polio dalam kurun waktu beberapa tahun lagi. Organisasi ini sudah meluncurkan HIV/AIDS Toolkit untuk Zimbabwe (dari 3 Oktober 2006), dengan standar internasional.
WHO menargetkan untuk memusnahkan polio dalam kurun waktu beberapa tahun lagi. Organisasi ini sudah meluncurkan HIV/AIDS Toolkit untuk Zimbabwe (dari 3 Oktober 2006), dengan standar internasional.
Ditambah lagi dalam tugasnya memusnahkan
penyakit, WHO juga melaksanakan berbagai kampanye yang berhubungan
dengan kesehatan-contohnya, untuk meningkatkan konsumsi buah-buahan dan
sayur-sayuran di seluruh dunia dan berusaha mengurangi penggunaan
tembakau .
Para ahli bertemu di kantor pusat WHO di Jenewa pada bulan Februari 2007 dan melaporkan bahwa usaha mereka pada perkembangan vaksin influenza yang pandemik telah mencapai kemajuan yang bagus. Lebih dari 40 percobaan klinik telah selesai atau sedang berlangsung.
kebanyakan difokuskan pada orang dewasa yang sehat. Beberapa perusahaan, setelah menyelesaikan analisa keamanan pada orang dewasa, telah memulai percobaan klinik pada orang lanjut usia dan anak-anak. Sejauh ini semua vaksin aman dan dapat ditoleransi tubuh (diterima tubuh) pada semua tingkat usia.
Setelah bertahun-tahun, WHO secara terus-menerus mencari cara untuk mencapai tujuannya. Prestasi penting yang pertama adalah memberantas penyakit cacar, yang sejak lama dianggap sebagai penyakit infeksi paling mematikan. Cacar telah menyebabkan jutaan kematian dan banyak penderitaan selama berabad-abad. Tetapi, WHO menyusun program untuk memberantas penyakit tersebut.
Para ahli bertemu di kantor pusat WHO di Jenewa pada bulan Februari 2007 dan melaporkan bahwa usaha mereka pada perkembangan vaksin influenza yang pandemik telah mencapai kemajuan yang bagus. Lebih dari 40 percobaan klinik telah selesai atau sedang berlangsung.
kebanyakan difokuskan pada orang dewasa yang sehat. Beberapa perusahaan, setelah menyelesaikan analisa keamanan pada orang dewasa, telah memulai percobaan klinik pada orang lanjut usia dan anak-anak. Sejauh ini semua vaksin aman dan dapat ditoleransi tubuh (diterima tubuh) pada semua tingkat usia.
Setelah bertahun-tahun, WHO secara terus-menerus mencari cara untuk mencapai tujuannya. Prestasi penting yang pertama adalah memberantas penyakit cacar, yang sejak lama dianggap sebagai penyakit infeksi paling mematikan. Cacar telah menyebabkan jutaan kematian dan banyak penderitaan selama berabad-abad. Tetapi, WHO menyusun program untuk memberantas penyakit tersebut.
Petugas-petugas WHO pergi ke berbagai
negara untuk mengelola program vaksinasi secara besar-besaran. Sebagai
hasilnya, penyakit cacar berhasil dilenyapkan pada tahun 1977. Sejak
saat itu, WHO mengalihkan perhatian kepada penyakit-penyakit lainnya
seperti penyakit polio dan kusta, dimana sekarang ini penyakit-penyakit
tersebut telah hampir selesai diberantas.
Selain memerangi penyakit,
WHO telah berperan utama dalam mempromosikan ke seluruh dunia
program-program kesehatan dan pencegahan penyakit. Melalui kerja sama
dengan rekan-rekan di bidang penelitian kesehatan, WHO mengumpulkan
data kebutuhan dan kondisi kesehatan secara global, khususnya di
negara-negara berkembang.
Salah satu prakarsa terbaru adalah
Strategi Global dalam Pola Makan, Aktifitas Fisik dan Kesehatan. Proyek
ini, diberi mandat oleh Majelis Kesehatan Dunia pada bulan Mei 2002,
berkembang melalui penemuan bahwa semakin banyak orang di negara
berkembang menderita penyakit kronis.
Meningkatnya urbanisasi
memainkan peran yang besar dalam mengubah kondisi kesehatan di antara
penduduk negara-negara berkembang. Selain itu, telah lama diketahui
bahwa penduduk kota lebih suka mengkonsumsi makanan yang padat energi
yang mengandung kadar lemak jenuh yang tinggi dan karbohidrat yang
telah diproses.
Bagi
para penduduk pendatang yang miskin, perubahan tiba-tiba pada pola
makan, bersamaan dengan peralihan ke gaya hidup menetap, telah berdampak
meningkatnya masalah-masalah kesehatan kronis seperti penyakit hati,
diabetes, serangan jantung, kanker dan penyakit pernapasan. Namun
demikian, faktor-faktor terbesar yang menyebabkan kondisi ini-tekanan
darah tinggi, kolestrol tinggi, peningkatan berat tubuh dan kurangnya
olah raga sebagian besar dapat dicegah.

Penelitian yang dilakukan setelah WHO
dibentuk, menemukan bahwa pola makan dan olah raga merupakan elemen
kunci dalam memerangi faktor-faktor resiko ini. Sebagai contoh, pola
makan yang kaya akan buah-buahan dan sayur-mayur, yang mengandung gizi
yang meningkatkan sistem kekebalan, mempertinggi pertahanan alami tubuh
untuk melawan penyakit infeksi.
0 komentar:
Posting Komentar